Al Qur’an selain sebagai kitab pedoman hidup dan kehidupan umat manusia dan rujukan pertama dan utama umat Islam, ia adalah mukjizat kenabian pamungkas dan bukti abadi kebenaran Islam dan ajarannya yang universal. Tiada sebuah kitab di muka bumi ini yang lebih berhak mendapat perhatian dari kaum Muslim selain dari Al Qur’an. Kaum Muslim berkewajiban memberikan perhatian yang serius terhadap Al Qur’an dengan beragam bentuk perhatian, dari mulai mempelajari huruf-hurufnya agar dapat dengan fasih melantunkan ayat-ayat sucinya, memahami terjemahannya sebagai langkah awal dan batas minimal pengenalan terhadap kandungannya hingga mendalami tafsir dan isyarat-isyarat yang tersurat dan tersirat di balik keagungan makna setiap ayatnya.
Tentu tidaklah cukup bagi kaum Muslim hanya menghormati secara formalitas mushhaf-mushhaf dengan menghiasnya dan/atau menghiasi rumah-rumah mereka dengannya. Al Qur’an harus dihormati, dimuliakan, dibaca, dipelajari, ditelaah dan dikaji, dikupas makna-makna yang dalam di balik ayat-ayatnya dan diamalkan serta diperkenalkan kepada umat manusia dan juga harus diperjuangkan ide-ide mulia yang diajarkan olehnya.
Dalam membangkitkan semangat kaum Muslim untuk berlomba-lomba mempelajari Al Qur’an, banyak cara ditempuh oleh Rasulullah saw.-selain keagungan Al Qur’an itu sendiri. Di antaranya, dengan menampakkan perhatian yang luar biasa besarnya terhadap Al Qur’an baik dalam level pembacaan, penghafalan, maupun pengamalan. Dalam perjalanannya, beragam bahasan telah disimpulkan para ulama baik klasik maupun kontemporer dari ayat-ayat Al Qur’an. Hal itu dapat kita saksikan dari banyaknya ragam kajian yang dikemukakan oleh, misalnya, Az Zarkasyi (W: 794 H) dalam Al Burhân-nya, di mana ia merangkum di dalamnya empat puluh ragam bahasan. Demikian pula halnya dengan Jalaluddin As Suyuthi (W: 911 H) dalam Al Itqân-nya, beliau merangkum sebanyak delapan puluh ragam bahasan dalam kitab tersebut.
Begitu juga dengan metodologi tafsir. Para ulama dan pakar Al Qur’an telah mengembangkan metodologi tafsir guna mempermudah pencapaian kesimpulan yang utuh dan akurat dan agar pesan yang disampaikan Al Qur’an lebih mudah dipahami. Salah satu yang mungkin dapat membantu mengenali kebesaran dan keagungan Al Qur’an serta memahami peran dan fungsinya adalah dengan mengenal nama dan sifat yang ditetapkan untuk Al Qur’an.
Namun sayang, sepanjang pengetahuan penulis, belum ada buku yang khusus mengupas rahasia di balik nama-nama dan sifat-sifat Al Qur’an itu yang ditulis dalam bahasa Indonesia, baik terjemahan maupun karya tulis. Melihat kenyataan demikian, dan terdorong oleh keinginan untuk memperkenalkan rahasia di balik nama-nama dan sifat-sifat Al Qur’an itu, buku ini hadir dengan harapan dapat mengisi kekosongan itu.
Selasa, 01 Oktober 2019
Beli di Market Place :
| Tokopedia (Diskon 25%)
| Shopee (Diskon 25%)
Versi eBook :
| Playstore
| Google Book
Tentang Penulis
Ali Zainal Abidin Al Habsyi
Ali Zainal Abidin al Habsyi, lahir di Gresik, Jawa Timur pada 6 Pebruari 1966 M. Setelah menamatkan jenjang pendidikan Sekolah Dasar di Madrasah Malik Ibrahim di kota kelahirannya, penulis melanjutkan pendidikan agama di Pesantren Islan YAPI, Bangil tahun 1982-1988, selanjutnya menjadi tenaga pengajar di almamaternya hingga saat ini.
Penulis aktif ...
Buku Lainnya
DILEMA BUMN
| Store Rayyana Diskon 27%
| Diskon 25% | Diskon 25%
| Playstore | G Book